Jangan Banyak Alasan

Ketika mindset saya   menyatakan Fasilitator adalah memfasilitasi sehingga membiarkan para peserta yang banyak berperan dalam diskusi dan mencari jawabannya sendiri, maka sangat sulit berubah.
Dampaknya, suatu hari di kelas, saya mendapat masukkan dari peserta,"Bapak, kami telah berdiskusi dengan  teman-teman bahwa Bapak hanya mengulur-ulur Waktu. Kami yang banyak berperan dan Bapak tidak memberikan  wawasan sama sekali."
Pahit. Namun saya gunakan etika kepribadian sambil tersenyum mengatakan, "Terima kasih masukkannya. saya akan perbaiki diri". Kemudian bisikkan buruk datang berupa banyak alasan membela diri, "1. Ah hanya angkatan ini saja. Beberapa angkatan sebelumnya diam saja. 2. Mana mungkin saya membaca seluruh mata pelatihan di Agenda X".3. Bla bla bla...
Banyak alasan menunjukkan diri saya memiliki fixed mindset yang akan sulit bertumbuh menjadi Fasilitator berkompeten karena banyak alasan membuat saya malas belajar dan nyaman.

Diterbitkan pada dan ditulis oleh Irkham Senandika