
Ada orang yang menyakiti/melukai hati orang lain, tetapi tidak menyadarinya karena sudah menjadi wataknya. Ada orang yang tidak pernah lelah berbohong karena sudah menjadi kebiasaannya. Rasa malunya hampir sirna tanpa disadarinya. Mengapa hal itu terjadi?
Mungkin Ia sudah biasa melakukan keburukan-keburukan di atas tanpa merasa bersalah. Setiap Keburukan yang dilakukan berdampak menempel noktah hitam di hatinya. Akhirnya keburukan-keburukan yang dilakukan terus menerus berdampak noktah-noktah hitam menutupi hampir seluruh hatinya.
Noktah-noktah hitam yang menutupi hatinya berdampak hatinya kelam. Hati yang kelam ini akan menghalangi telinga untuk mendengar dan mata untuk melihat tidak sampai ke hati sehingga empatinya sangat rendah. Oleh karena itu, hati yang kelam berdampak telinga menjadi tuli meskipun dapat mendengar dan mata menjadi buta meskipun dapat melihat.