Sambil sruput kupi dan dengar lagu dangdut di pasar, kulik yuk finite dan infinite...
Dalam suatu rapat, seorang coach, mentor, dan Fasilitator profesional mengatakan (semoga bukan sum'ah/pamer) kurang lebih,"Beliau ini hebat. Meskipun tulisannya tidak dikomentari, tetap saja menulis."
Ternyata, Ia yang tetap konsisten menulis meskipun tidak dikomentari disebut Infinite Ganes seperti dalam buku The Infinite Ganes karya Simon Sinek dan The Finite and Infinite Games karya James Cares. Sedangkan saya menyebutnya berusaha Ikhlas. Apabila ada kebaikan dalam tulisan, hal itu datangnya dari Allah. Sebaliknya apabila ada keburukan, maka datang dari hamba yang lemah tersebut.
Sebaliknya mereka yang berbuat sesuatu karena ingin mendapat pujian dari orang lain disebut finite. Termasuk mereka yang belajar apabila ada tugas sebagai Fasilitator. Sedangkan Dweck menggolongkan mereka yang ingin mendapat pujian dengan fixed mindset.